Oleh : Pdt. OBERLIN BOEKIT, SmTh
Penderitaan kehidupan yang paling berat yang dialami dan dirasakan manusia adalah ketiadaan pengharapan. Tetapi bilamana manusia mempunyai pengharapan, betapapun beratnya penderitaan (tantangan, badai kehidupan) ia masih mampu menghadapinya, memikulnya, mendapati jalan keluar dari persoalan yang dihadapinya.
Pengharapan bukan diciptakan sendiri atau dibuat-buat oleh manusia dengan kemampuannya sendiri dengan berimajinasi, bila demikian, itu sia-sia, pengharapan yang hampa.
Pengharapan itu (telah) dan dirancang oleh Allah dengan Kuasa Rohnya yang penuh Kasih. Mampukah manusia mencerna pengharapan yang dirancang Allah itu dan menerimanya ?. Jawabnya, Ya! Karena Iman dalam Yesus Kristus.
Iman dapat memandang kedepan (kepastian) hidup=kehidupan yang pasti dan dapat melakukan atau berbuat seturut kehendak Nya, sekalipun harus menanggung beban dan penderitaan dan pencobaab; tetapi, “ Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa “ ( Rm. 12 : 12 ); “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal “ ( Yoh. 3 : 16 )
Kepada Yesus Tuhan Juruslamat, pengharapan, iman dan kasih kita, Amin
0 Response to "Pengharapan, Iman dan Kasih (I Petrus 1 : 1 - 12)"
Post a Comment