Pdt. Dermawisata J.Baen, M.Th |
Kisah Para Rasul mencacat sejarah perkembangan penginjilan jemaat pertama
dibawah tekanan kekuasaan Romawi. Sebagai bangsa yang terjajah, kebebasan dalam
berbagai hal menjadi kerinduan dari semua pihak. Namun upaya menuju hal itu
tidak mungkin hanya diperjuangkan oleh sebahagian orang saja, meskipun sebagai
kelompok mayoritas seperti penganut agama Yahudi. Perjuangan menuju kebebasan
menjadi tugas bersama dari segenap komponen di dalam masyarakat. Kelompok orang Kristen di zaman para rasul
memiliki kekuatan dan pengaruh yang
luas, meski sebagai kelompok minoritas. Namun sayangnya, potensi yang dimiliki
ini bukannya dimanfaatkan oleh para tokoh Yahudi, namun sebaliknya kehadiran
orang Kristen dipandang sebagai ancaman.
Itu sebabnya pemberitaan agama Kristen, selalu mendapat hambatan dari para
tokoh agama Yahudi. Meski pun demikian Galio, Gubernur di Korintus Propinsi
Akhaya waktu itu tidak memihak pada
kelompok agama tertentu. Pemerintah tetap netral, dan agama menjadi urusan
interen orang Yahudi dan tangani oleh Sanhedrin
(semacam Pengadilan Agama) yang beranggotakan 70 orang dari tokoh Agama Yahudi
(ay.14-16).
Namun sayangnya lembaga ini sering disalah gunakan oleh tokoh agama Yahudi.
Bukannya untuk mengatur masalah bergama, tetapi justeru untuk menekan dan
menghambat keberadaan agama yang lain.
Jadi kita melihat bahwa aturan yang baik, perundang-undangan yang baik
dengan harapan menjamin ketertiban antara pemeluk agama, namun justeru disalah
manfaatkan oleh kelompok tertentu atau golongan agama yang mayoritas untuk
menekan kelompok keyakinan lain yang minoritas.
Nas
ini memperlihatkan bahwa penegakan hukum yang lemah berpengaruh terhadap
kerukunan antar umat beragama. Penegakan hukum yang lemah bisa dimanfaatkan
oleh kelompok tertentu ketika adanya pergantian
pimpin. Seperti halnya jaman gereja mula-mula setelah Galio menjadi gubernur
di Akhaya, maka orang Yahudi menyeret Paulus ke Sanhedrin dan menuduhnya menyebarkan ajaran yang bertentangan
dengan Hukum Taurat. Padahal satu setengah tahun Paulus berada di sana dan
mengajarkan Agama Kristen, ia tidak pernah dituduh macam-macam. Kelompok Yahudi
yang mayoritas memanfaatkan momen pergantian pucuk pimpinan ini untuk mengambil
keuntungan supaya menekan kelompok Kristen minoritas. Karena itu, melalui nas
ini mengingatkan umat Kristus masa kini; apapun denominasi gerejanya, mari
bersatu padu dalam rangka mewartakan kabar keselamatan Firman Allah. Orang
percaya harus fokus kepada ajaran Firman Allah, bukan terhadap pertentangan
dogma, baik dengan sesama Kristen maupun yang non Kristen. Hanya dengan cara
ini pemberitaan Injil dapat terus diwartakan secara damai dan menjadi berkat
bagi banyak orang.
0 Response to "TANTANGAN PENGINJILAN DARI DALAM (Kisah Rasul 18:1-17)"
Post a Comment