Ayoo Berpartisipasi

berpartisipasi menyampaikan artikel / tulisan atau menjadi kontributor Konten di blog ini?
Kirimkan artikel/konten/tulisan anda ke bphgkebuntok@yahoo.co.id
lewat yahoo atau Gmail

Baca : Cara Kirim Artikel
Privasi email yang anda kirimkan 100% dilindungi oleh BPH MJGKE Buntok

TANTANGAN PENGINJILAN DARI DALAM (Kisah Rasul 18:1-17)

Pdt. Dermawisata J.Baen, M.Th
Kisah Para Rasul mencacat sejarah perkembangan penginjilan jemaat pertama dibawah tekanan kekuasaan Romawi. Sebagai bangsa yang terjajah, kebebasan dalam berbagai hal menjadi kerinduan dari semua pihak. Namun upaya menuju hal itu tidak mungkin hanya diperjuangkan oleh sebahagian orang saja, meskipun sebagai kelompok mayoritas seperti penganut agama Yahudi. Perjuangan menuju kebebasan menjadi tugas bersama dari segenap komponen di dalam masyarakat.  Kelompok orang Kristen di zaman para rasul memiliki   kekuatan dan pengaruh yang luas, meski sebagai kelompok minoritas. Namun sayangnya, potensi yang dimiliki ini bukannya dimanfaatkan oleh para tokoh Yahudi, namun sebaliknya kehadiran orang Kristen  dipandang sebagai ancaman. Itu sebabnya pemberitaan agama Kristen, selalu mendapat hambatan dari para tokoh agama Yahudi. Meski pun demikian Galio, Gubernur di Korintus Propinsi Akhaya waktu itu  tidak memihak pada kelompok agama tertentu. Pemerintah tetap netral, dan agama menjadi urusan interen orang Yahudi dan tangani oleh Sanhedrin (semacam Pengadilan Agama) yang beranggotakan 70 orang dari tokoh Agama Yahudi (ay.14-16).
Namun sayangnya lembaga ini sering disalah gunakan oleh tokoh agama Yahudi. Bukannya untuk mengatur masalah bergama, tetapi justeru untuk menekan dan menghambat keberadaan agama yang lain.  Jadi kita melihat bahwa aturan yang baik, perundang-undangan yang baik dengan harapan menjamin ketertiban antara pemeluk agama, namun justeru disalah manfaatkan oleh kelompok tertentu atau golongan agama yang mayoritas untuk menekan kelompok keyakinan lain yang minoritas.
Nas ini memperlihatkan bahwa penegakan hukum yang lemah berpengaruh terhadap kerukunan antar umat beragama. Penegakan hukum yang lemah bisa dimanfaatkan oleh kelompok tertentu ketika adanya pergantian  pimpin. Seperti halnya jaman gereja mula-mula setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, maka orang Yahudi menyeret Paulus ke Sanhedrin dan menuduhnya menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan Hukum Taurat. Padahal satu setengah tahun Paulus berada di sana dan mengajarkan Agama Kristen, ia tidak pernah dituduh macam-macam. Kelompok Yahudi yang mayoritas memanfaatkan momen pergantian pucuk pimpinan ini untuk mengambil keuntungan supaya menekan kelompok Kristen minoritas. Karena itu, melalui nas ini mengingatkan umat Kristus masa kini; apapun denominasi gerejanya, mari bersatu padu dalam rangka mewartakan kabar keselamatan Firman Allah. Orang percaya harus fokus kepada ajaran Firman Allah, bukan terhadap pertentangan dogma, baik dengan sesama Kristen maupun yang non Kristen. Hanya dengan cara ini pemberitaan Injil dapat terus diwartakan secara damai dan menjadi berkat bagi banyak orang.


Artikel Terkait:

DENGAN MEMBERIKAN KOMENTAR UNTUK SETIAP ARTIKEL YANG KAMI TAYANGKAN, BERARTI ANDA IKUT BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN PELAYANAN BAGI JEMAAT, KHUSUSNYA DI JEMAAT GKE BUNTOK

0 Response to "TANTANGAN PENGINJILAN DARI DALAM (Kisah Rasul 18:1-17)"

Post a Comment