Ayoo Berpartisipasi

berpartisipasi menyampaikan artikel / tulisan atau menjadi kontributor Konten di blog ini?
Kirimkan artikel/konten/tulisan anda ke bphgkebuntok@yahoo.co.id
lewat yahoo atau Gmail

Baca : Cara Kirim Artikel
Privasi email yang anda kirimkan 100% dilindungi oleh BPH MJGKE Buntok

ANAK TERANG DAN ANAK KEGELAPAN (Matius 13:24-30)

Pdt. Dermawisata J.Baen, M.Th
Perumpamaan lalang di antara gandum merupakan salah satu dari beberapa perumpamaan Yesus tentang hal Kerajaan Sorga. Pasal 13:24-30 menggambarkan tentang hal kerajaan sorga seumpama seorang menabur benih yang baik diladangnya. Tetapi ternyata yang tumbuh bukan hanya gandum tetapi juga ada lalang (gulma). Si hamba kemudian bermaksud untuk  mencabut lalang dari antara gandum itu, tetapi si empunya ladang tidak mengizinkannya. Mencabut lalang di antara gandum dapat mengakibatkan gandum ikut tercabut, karena rupa lalang dengan gandum di wilayah Palestina sangat mirip dan sulit untuk dibedakan.  Karena itu, satu-satunya cara untuk mebedakannya hanyalah dengan melihat dari buahnya. Perumpamaan ini memperlihatkan bahwa :
1. Kerajaan Allah sesungguhnya telah dimulai sejak di dalam dunia ini. Kerajaan Allah berada dalam diri setiap orang percaya dan bertumbuh di dalam setiap hati dan pemikiran kita oleh firman-Nya. Namun didalam pertumbuhan itu, maka suatu kenyataan bahwa kita pun harus dapat bertumbuh bersama-sama dengan   anak-anak kegelapan. Kita tidak bisa membersihkan dunia ini sepenuhnya dari kejahatan. Dan kita juga tidak bisa melarang setiap orang  untuk tidak berbuat kejahatan. Tetapi di dalamnya kita pun sebagai gandum-gandum Allah, juga harus dapat bertumbuh.  Itu sebabnya yang menjadi penekan di sini bukan pada bagaimana mencabut lalang, tetapi bagaimana supaya setiap gandum itu tetap berbuah. Biarkanlah anak-anak kegelapan itu berada di sekitar kita, tetapi anak-anak terang harus tetap selalu berbuah. Dengan berbuah maka gandum itu pasti akan dapat dibedakan dari lalang. Tuhan Yesus juga mengajarkan perumpamaan lain dalam (Mat.12:33) bahwa ,”Pohon dikenal dari buahnya. Karena itu orang percaya harus berbuah untuk menunjukkan bahwa ia bukan anak kegelapan tetapi ia adalah anak terang.

2. Perumpamaan ini juga memperlihatkan kepada kita bahwa pemisahan antara yang jahat dan yang baik hendaknya tidak dilakaukan oleh sesama manusia, karena penghakiman hanya berhak dilakukan oleh Allah sendiri pada masa akhir zaman (Mzm.50:6).  Itu sebabnya, pekerja di ladang tidak diperkenankan  untuk memisahkan  lalang dari antara  gandum, agar gandum tidak turut tercabut.   Artinya penghakiman yang dibuat manusia sendiri tidak objektif karena dipengaruhi oleh berbagai kepentingan tertentu di dalamnya, sehingga akibatnya banyak merugikan orang-orang yang berusaha hidup benar.  Larangan si empunya ladang untuk mencabut lalang diantara gandum, juga menunjukkan bahwa sebagai sesama hamba, agar tidak saling menghakimi. Tetapi kalau pun harus menghakimi karena tugas dan jabatan yang  dipercayakan untuk itu, maka penghakiman hendaknya mengacu kepada kejujuran, keadilan dan takut akan Tuhan.  


Artikel Terkait:

DENGAN MEMBERIKAN KOMENTAR UNTUK SETIAP ARTIKEL YANG KAMI TAYANGKAN, BERARTI ANDA IKUT BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN PELAYANAN BAGI JEMAAT, KHUSUSNYA DI JEMAAT GKE BUNTOK

0 Response to "ANAK TERANG DAN ANAK KEGELAPAN (Matius 13:24-30)"

Post a Comment