Ayoo Berpartisipasi

berpartisipasi menyampaikan artikel / tulisan atau menjadi kontributor Konten di blog ini?
Kirimkan artikel/konten/tulisan anda ke bphgkebuntok@yahoo.co.id
lewat yahoo atau Gmail

Baca : Cara Kirim Artikel
Privasi email yang anda kirimkan 100% dilindungi oleh BPH MJGKE Buntok

DI TANGAN TUHAN KESEDERHANAAN MENJADI KEKUATAN (Kisah Rasul 18:24-28)

Pdt. Dermawisata J.Baen, M.Th
Kadang kita mengabaikan sesuatu yang berharga pada diri orang lain hanya karena mengetahui latar belakang hidup orang itu dari kalangan sederhana.  Yesus juga ditolak orang Nazaret, karena mereka mengetahui Dia sehari-harinya adalah anak seorang tukang kayu. Tetapi mereka yang sederhana sering kali menjadi inspirasi bagi mereka yang “besar”. Charles Haddon Spurgeon (1850) justeru mengalami perjumpaan dengan Allah bukan oleh seorang pengkhotbah terkenal, melainkan setelah mendengar khotbah sederhana dari seorang hamba Tuhan di sebuah gedung gereja kecil. Spurgeon kemudian menjadi seorang hamba Tuhan yang luar biasa. Di daratan Belanda tahun 1860-an seorang intelektual bernama Abraham Kuyper, tertarik menjadi seorang pelayan Tuhan setelah ia melayani sebuah jemaat kecil yang sederhana.
Perikop pasal 18:24-28 memberikan kesaksian yang serupa, tentang sepasang suami-isteri Priskila dan Akwila yang berprofesi sebagai tukang tenda (Kis.18:3). Pasangan sederhana ini dipakai Tuhan untuk meluruskan jalan seorang terdidik bernama Apolos dari Aleksandria. Apolos adalah seorang yang fasih berbicara, teliti mengajar tentang Yesus, dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci, namun ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa Apolos ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya jalan Allah. Apolos kemudian oleh kasih karunia Allah menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang percaya.
Tuhan memakai mereka yang sangat sederhana untuk menuntun jiwa menuju terang Tuhan yang ajaib. Ketika berada di tangan Tuhan, yang sederhana menghasilkan perkara-perkara yang luar biasa dan ajaib. Paulus juga mengingatkan kita, “sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia. Dan yang lemah dari Allah, lebih kuat dari pada manusia…”. (1 Kor.1:25-29) Menurut ukuran manusia kata Paulus,  tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
Semua ini mengingatkan kita untuk tetap rendah hati di hadapan Allah yang perkasa. Semua ini mengingatkan kita untuk mejaga diri agar tetap memiliki jiwa yang sederhana di hadapan Allah. Di dalam segala kompleksitas kemajuan dan intelektualitas, kita harus ingat bahwa hanya Tuhan Allah yang memiliki segala-galanya.


Artikel Terkait:

DENGAN MEMBERIKAN KOMENTAR UNTUK SETIAP ARTIKEL YANG KAMI TAYANGKAN, BERARTI ANDA IKUT BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN PELAYANAN BAGI JEMAAT, KHUSUSNYA DI JEMAAT GKE BUNTOK

0 Response to "DI TANGAN TUHAN KESEDERHANAAN MENJADI KEKUATAN (Kisah Rasul 18:24-28)"

Post a Comment