Ayoo Berpartisipasi

berpartisipasi menyampaikan artikel / tulisan atau menjadi kontributor Konten di blog ini?
Kirimkan artikel/konten/tulisan anda ke bphgkebuntok@yahoo.co.id
lewat yahoo atau Gmail

Baca : Cara Kirim Artikel
Privasi email yang anda kirimkan 100% dilindungi oleh BPH MJGKE Buntok

Tantangan Pekabaran Injil (Kis. Rasul 12 : 24 - 13:3)

Perikop ini mengisahkan tentang pekabaran Injil dan tantangannya pada zaman para Rasul. Atas petunjuk Roh Kudus, dipilihlah Barnabas dan Saulus melaksanakan pekabaran Injil hingga wilayah pulau Siprus. Pengutusan Barnabas dan Saulus merupakan awal gerakan pekabaran Injil yang menjangkau wilayah yang cukup jauh di waktu itu. Menjadi utusan pemberitaan Injil berarti menyampaikan Kabar Baik sesuai dengan visi dan misi si pengutus yakni Yesus Kristus. Tetapi meskipun Injil Kabar Baik disampaikan tanpa paksaan, namun dalam perjalanannya selalu ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menghambat pekerjaan itu seperti yang dilakukan Baryesus si tukang sihir. Dia berupaya untuk menghalang-halangi Gubernur Siprus dan orang lain yang ingin mendengarkan berita Injil Yesus Kristus yang dibawa oleh Saulus dan Barnabas (8). Tetapi Saulus yang penuh Roh Kudus mengutuk situkang sihir itu sehingga matanya menjadi buta oleh kuasa Tuhan. Peristiwa ini semakin menyakinkan Sergius Paulus, Gubernur Siprus untuk percaya kepada Yesus Kristus ( 11-12).
Belajar dari pengalaman pemberitaan Injil dan tantangannya yang dialami Saulus dan Barnabas di pulau Siprus, memperlihatkan bahwa mujizat dan kuasa Tuhan akan menyertai setiap pekerjaan hamba-Nya, asalkan kita berani, tegas dan konsisten dalam menentang ketidak-benaran, menentang perbuatan dosa, dan ketidak-adilan.  Saulus dan Barnabas telah membuktikan kepada Gubernur Siprus, bahwa Allah menyertai pekerjaan mereka yang benar. Sergius Paulus Gubernur Siprus  menjadi percaya, tetapi Baryesus si tukang sihir menjadi buta karena ia menentang jalan Tuhan. Menghalng-halangi berita Injil, sama saja dengan menghalang-halangi kekuatan Tuhan sendiri. Dalam kehidupan kita sekarang ini, upaya “menghalang-halangi” Injil Tuhan  seperti yang dibuat Baryesus mungkin saja di sana sini masih terjadi. Namun yang perlu diwaspadai juga adalah tantangan yang datang dari dalam anggota pengikut Kristus itu sendiri. Ketika seorang Kristen tidak menunjukkan keselarasan antara iman dan perbuatannya, maka sikap hidup semacam ini secara tidak langsung menjadi “penghalang” bagi orang lain untuk semakin diteguhkan oleh Injil Yesus Kristus. Keberanian Saulus dan Barnabas dalam memberitakan Injil, juga kiranya tetap menjadi penyemangat tugas pemberitaan Injil kita di masa kini. Demikian juga konsistensi kita terhadap keadilan, perlawanan terhadap dosa dan ketidak benaran akan turut membuktikan kepada masyarakat di sekitar kita bahwa Injil Yesus Kristus yang kita percayai itu adalah sungguh benar dan berkuasa.


Artikel Terkait:

DENGAN MEMBERIKAN KOMENTAR UNTUK SETIAP ARTIKEL YANG KAMI TAYANGKAN, BERARTI ANDA IKUT BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN PELAYANAN BAGI JEMAAT, KHUSUSNYA DI JEMAAT GKE BUNTOK

0 Response to "Tantangan Pekabaran Injil (Kis. Rasul 12 : 24 - 13:3)"

Post a Comment