Ayoo Berpartisipasi

berpartisipasi menyampaikan artikel / tulisan atau menjadi kontributor Konten di blog ini?
Kirimkan artikel/konten/tulisan anda ke bphgkebuntok@yahoo.co.id
lewat yahoo atau Gmail

Baca : Cara Kirim Artikel
Privasi email yang anda kirimkan 100% dilindungi oleh BPH MJGKE Buntok

Dalam bertindak, boleh Cerdik tapi jangan Licik



Dermawisata J Baen, M.Th
Kadang sulit dibedakan antara cerdik dan licik. Kisah Saul menjatuhkan putusan hukuman mati bagi Daud membuat Yonatan sang sahabatnya tak dapat berbuat apa-apa, maka Daud harus melarikan diri menjadi seorang ”buronan”. Pertama ia pergi ke Nob untuk mencari perlindungan keamanan.  Ternyata di Nob sudah ada Doeng utusan mata-mata Saul  (I Sam. 21:7 ). Daud melanjutkan pelariannya ke kota Gat.  Dan di Gat pun nampaknya sudah ada orang-orang suruhan Saul. Para pegawai Akhias raja kota Gat mencurigai kedatangan Daud. Mungkin mereka berpikir, bila itu memang benar-benar Daud, maka itu berarti mereka akan mengalami kesulitan dari raja Saul, karena dianggap membantu musuhnya. Raja kota Gat tidak menghendaki adanya kesalah-pahaman dengan Saul. Itu sebabnya mereka perlu memastikan dan berharap bahwa yang mereka lihat bukanlah Daud. 
Memperhatikan situasi yang tidak aman, maka demi keselamatannya, Daud mengelabui para pegawai raja Gat dengan cara berpura-pura sebagai orang yang sakit ingatan (1 am.21:13 ). 

Kalau kita berada pada posisi Daud saat itu, maka kita pun pasti akan berusaha semampu mungkin untuk tetap hidup. Karena itu taktik yang dipakai Daud untuk mengelabui para pegawai raja Gat ini tidak bisa dipandang sebagai tipu muslihat. Taktik yang dipakai Daud adalah kecerdikan, dan itu berbeda dengan kelicikan. Bukankah Yesus pernah berkata tentang ”kecerdikan” (Mat 10:16 ),  "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”. Hidup Daud di bawah perburuan Saul, benar-benar ibarat domba di tengah serigala. Dalam situasi seperti ini agar tetap hidup, maka orang harus bertindak cerdik. Daud harus memperjuangkan hidupnya, karena ada rencana Tuhan yang harus diwujudkan bagi Israel memalui dirinya. Rencana Tuhan tidak boleh terhambat apalagi gagal hanya kerena membiarkan diri kita mati konyol tanpa berbuat apa-apa. Bukankah ada banyak rencana Tuhan yang indah berlalu begitu saja, karena kita tidak memperjuangkannya. Dan ketika gagal, maka kesempatan itu diberikan kepada orang lain.
Melalui pengalaman Daud dalam pelariannya dari kejaran Saul, mengingatkan kita bahwa setiap orang harus ”memperjuangkan” hidupnya, karena ada rencana Allah yang  besar yang perlu diwujudkan melalui diri kita masing-masing. 

  • Musa berjuang selama kurang lebih empat puluh tahun bersama mertuanya Yitro, agar dapat membebaskan umat Israel dari perbudakan sesuai dengan rencana Tuhan. 
  • Yakub mengabdi selama dua puluh tahun kepada mertuanya Laban, agar ia dapat mewujudkan rencana Tuhan untuk menjadi bangsa yang besar. 
Berjuang dalam rangka mempertahankan hidup berbeda dengan berjuang sendiri tanpa Allah. Berjuang mempertahankan hidup karena percaya adalah justru karena motivasi ingin berguna bagi Allah, sehingga kita tidak membiarkan kehilangan nyawa kita dengan sia-sia. Paulus saat-saat menjelang terakhir hidupnya di penjara Filipi, siap mati karena nama Kristus, tetapi ia juga lebih bersyukur apabila masih memiliki kesempatan menikmati hidup. Tertulis, ”Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus – itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu” ( Filp.1:23 ). 

Kita perlu hidup, bukan sekedar hanya karena untuk memperjuangkan hidup kita sendiri.  Tetapi kita perlu hidup karena Allah juga ingin memakai hidup kita menjadi berkat bagi orang lain.

BILA  ANDA MERASA TERBERKATI DENGAN TULISAN INI, BERI KOMENTAR DAN KATAKAN AMIN...
( Pdt. Dermawisata  J. Baen, M.Th )


Artikel Terkait:

DENGAN MEMBERIKAN KOMENTAR UNTUK SETIAP ARTIKEL YANG KAMI TAYANGKAN, BERARTI ANDA IKUT BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN PELAYANAN BAGI JEMAAT, KHUSUSNYA DI JEMAAT GKE BUNTOK

0 Response to "Dalam bertindak, boleh Cerdik tapi jangan Licik"

Post a Comment