Ayoo Berpartisipasi

berpartisipasi menyampaikan artikel / tulisan atau menjadi kontributor Konten di blog ini?
Kirimkan artikel/konten/tulisan anda ke bphgkebuntok@yahoo.co.id
lewat yahoo atau Gmail

Baca : Cara Kirim Artikel
Privasi email yang anda kirimkan 100% dilindungi oleh BPH MJGKE Buntok

Mujizat Terjadi Setiap Hari (Lukas 8 : 40 - 45)


DERMAWISATA J. BAEN
Lukas 8:40-55 menceritakan dua peristiwa mujizat penyembuhan yang dilakukan Yesus dalam hari yang sama. Mujizat penyembuhan yang pertama : terjadi pada seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun.  Perempuan ini tentu sangat menderita selama waktu yang begitu lama. Ia juga pasti mengalami kekurangan darah (anemia) karena HB nya selalu rendah yang mengakibatkan tubuhnya selalu lesu dan letih. Dia juga pasti menanggung penderitaan batin (dianggap sebagai orang berdosa saat itu) sehingga dia dikucilkan dari masyarakat. Ia ingin sekali mengenal siapa Yesus sesungguhnya. Ia merindukan bertemu dengan Yesus secara langsung. Setelah mempelajari dan mengumpulkan semua keterangan tentang diri Yesus, maka si perempuan yang sakit ini menjadi sangat yakin bahwa orang yang bernama Yesus itu pasti dapat menyembuhkan penyakitnya. Karena itu ia bertekad dalam hatinya, ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh”. Keteguhan dan keyakinan iman ini menimbulkan reaksi yang dirasakan Yesus bahwa seakan-akan ada energi yang keluar dari tubuhnya ketika si perempuan itu menyentuh ujung jubah-Nya. Yesus menoleh ke belakang. Dia tidak marah dan ini berlawanan dengan dugaan orang banyak. Malah Yesus berkata kepada perempuan itu, “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau” dan sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

Peristiwa mujizat penyembuhan kedua : terjadi pada anak seorang kepala rumah ibadat. Kepala rumah ibadat itu juga percaya bahwa Yesus memiliki kuasa menyembuhkan penyakit. Karena itu ia tersungkur di depan kaki  Yesus sambil bermohon agar Yesus datang ke rumahnya. Suatu keyakinan yang cukup baik, tanpa keraguan sedikitpun, bahwa kepala rumah ibadat itu percaya bahwa Yesus pasti dapat menghidupkan kembali anaknya, karena ternyata berdasar laporan kemudian anaknya telah mati.  Harapan dan iman yang kuat selalu berbuah berkat, anak kepala rumah ibadat  hidup kembali.  Dua peristiwa mujizat tadi membuktikan bahwa keyakinan yang sungguh dan penyerahan diri penuh kepada Allah tidak akan mengecewakan. Keyakinan seperti ini tentu tidak datang dengan sendirinya. Baik kepala rumah ibadat maupun si perempuan pendarahan, mereka pasti telah lama menyelidiki dan mengumpulkan informasi tentang diri Yesus dengan teliti da tekun.    Peristiwa ini juga mengajak kepada kita untuk mencintai dan mengenal Yesus lebih  dalam lagi melalui sabda firman-Nya. Rasul Paulus mengingatkan juga bagaimana proses pertumbuhan iman seseorang, bahwa iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17).  Peristiwa mujizat penyembuhan ini juga mengingatkan kita bahwa karya keselamatan dari Tuhan itu senantiasa dekat dengan hidup orang-orang yang mengasihi dan mencari-Nya. Namun orang percaya juga perlu berhati-hati agar tidak mudah terjebak kepada hal-hal yang bersifat instant.  Menginginkan hal-hal yang cepat dan spektakuler dan ajaib, maka barulah dianggap sebagai mujizat. Pemazmur berkata, kalau kita dapat bangun pagi dan melihat matahari terbit dan terbenam itu adalah mujizat (Mzr 65:9). Dua peristiwa penyembuhan tadi dengan jelas mengingatkan kita bahwa sebelum mujizat itu terjadi, ada beberapa upaya yang sungguh-sungguh  yang dilakukan secara berencana dan tekun hingga mereka akhirnya menemukan  muzijat  dari Yesus.  Jadi ketika iman mulai tumbuh dan semangat untuk mengenal Kristus dapat dikobarkan, maka sesungguhnya disana mujizat telah mulai berlangsung.


Artikel Terkait:

DENGAN MEMBERIKAN KOMENTAR UNTUK SETIAP ARTIKEL YANG KAMI TAYANGKAN, BERARTI ANDA IKUT BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN PELAYANAN BAGI JEMAAT, KHUSUSNYA DI JEMAAT GKE BUNTOK

0 Response to "Mujizat Terjadi Setiap Hari (Lukas 8 : 40 - 45)"

Post a Comment