Ayoo Berpartisipasi

berpartisipasi menyampaikan artikel / tulisan atau menjadi kontributor Konten di blog ini?
Kirimkan artikel/konten/tulisan anda ke bphgkebuntok@yahoo.co.id
lewat yahoo atau Gmail

Baca : Cara Kirim Artikel
Privasi email yang anda kirimkan 100% dilindungi oleh BPH MJGKE Buntok

Nyanyian Sebagai Pembritaan Firman dan Undangan kehadiran Kuasa Tuhan (Mazmur 33 : 1 – 4)


Nyanyian pujian biasanya dipakai pada ibadah baik di bait Allah, maupun pada ibadah umat lainnya. Nyanyian pujian kepada Tuhan merupakan unsur yang sangat liturgis dalam ibadah. Pada aliran kepercayaan agama suku misalnya, pujian dan nyanyian (sansana) selain berfungsi sebagai pujian juga merupakan undangan kepada kekuatan Roh yang bersifat supra natural. 
Demikian pula, dalam ibadah Jemaat, Pujian dan penyembahan dalam ibadah, fungsinya juga merupakan undangan kepada Roh Tuhan. Karena fungsinya sebagai undangan, maka nyanyian perlu dinyanyikan dengan jelas dan benar. Mengapa? Karena saat kita mengundang orang lain, tapi kalimat undangannya tidak jelas maka orang yang diundang tidak akan datang. 
Kita melihat pada (ay.3), ”Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorak”. Mengapa kecapi (alat musik) harus dipetik baik-baik?

1. Nyanyian pujian sebagai undangan bagi kehadiran kuasa Tuhan dalam ibadah.  

Pujian yang dinyanyikan dengan baik dan benar memiliki kuasa. Di dalam Mzm.22:4, disebutkan”... Allah Yang Kudus bersemayam di atas puji-pujian orang Israel”. Jadi, kekuatan pujian dan penyembahan yang benar sangat besar dalam ibadah, karena Allah bersemayam di atas puji-pujian.  Hal sama dilakukan oleh Paulus dan Silas dalam (Kis.16:25-26), ketika mereka berada di penjara kota Filipi, mereka berdoa dan memuji Tuhan dengan suara yang nyaring. Maka tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang sangat hebat sehingga sendi-sendi penjara goyah, pintu-pintunya terbuka dan belenggu mereka terlepas. 
Demikian pula ketika pentahbisan Bait Suci Israel yang baru pada zaman Salomo ( II Taw.5:13). Ketika para jemaah Israel meniup nafiri dan mereka menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada Tuhan dengan ucapan, ”Sebab Ia baik! Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya, maka seketika itu rumah Tuhan dipenuhi awan sebagai lambang kehadiran Tuhan. Karena hakekat nyanyian pujian sebagai undangan bagi kehadiran kuasa Tuhan dalam ibadah, maka semestinya nyanyian pujian juga dinyanyikan oleh seluruh umat yang beribadah dengan suara yang jelas. Karena itu, jangan sampai ada warga jemaat yang datang beribadah tidak menyanyi. Atau pemandu lagu (singer) yang bernyanyi mendominasi mengalahkan nyanyian warga jemaat sehingga membuat  peserta ibadah hanya menikmati lagu sebagai tontonan yang menghiburkan. Fungsi  pemandu lagu, koor dan pemusik dalam ibadah pada hakekatnya bukanlah untuk memberi sajian atau menghibur, tetapi memampukan warga jemaat untuk  memahami dan menghayati Firman Allah.

2. Pujian dan nyanyian dalam ibadah sebagai bagian dari pemberitaan Firman Allah. 

Syair-syair nyanyian yang dipakai jemaat, diambil dari ayat firman Allah. Contoh Kj.No.4 diambil dari Mzm.104, Kj. No.73 diambil dari Ul. 32:1-4, KJ. No.333 diambil dari Habakuk 3:17-19 dst. Ayat-ayat firman Allah yang dinyanayaikan ini memperlihatkan bahwa nyanyian mempunyai fungsi didaktis dalam menanamkan  Firman  di hati warga jemaat. 
Karena itu bagi umat Isarel, maupun jemaat mula-mula di zaman rasul-rasul, nyanyian  memegang peranan yang penting dalam menjelaskan firman Allah. Pada (Kel.31:19) dikatakan,”Oleh sebab itu Tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi Saksi Bagi-Ku”. Jadi jelas sekali bahwa nyanyian  penyembahan adalah menyaksikan tentang firman Allah. Karena itu mari kita menyanyi dengan benar, suara yang nyaring dan penuh penghayatan, maka niscaya kita semua telah memberitakan Firman Allah  kepada orang-orang yang ada di sekeliling kita. Selain itu nyanyian yang benar dan nyaring juga sekaligus sebagai undangan bagi kuasa Roh Allah hadir dan memberi berkat-Nya kepada kita. 



Artikel Terkait:

DENGAN MEMBERIKAN KOMENTAR UNTUK SETIAP ARTIKEL YANG KAMI TAYANGKAN, BERARTI ANDA IKUT BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN PELAYANAN BAGI JEMAAT, KHUSUSNYA DI JEMAAT GKE BUNTOK

0 Response to "Nyanyian Sebagai Pembritaan Firman dan Undangan kehadiran Kuasa Tuhan (Mazmur 33 : 1 – 4)"

Post a Comment